View Makam Sunan Gresik in a larger map
Alamat : desa Gapurosukolilo, kota Gresik, Jawa Timur.
Petunjuk Penggunaan Peta :
+ = Zoom in
- = Zoom out
^ = Geser/gulir ke atas
v = Geser/gulir ke bawah
> = Geser ke kanan
< = Geser ke kiri
atau klik kiri pada gambar tahan,…geser ke arah yang diinginkan.Mode Peta:
Klik ... !
- peta untuk tampilan peta
- sat untuk tampilan satelit
- med untuk tampilan medannya
- earth untuk tampilan 3D (tiga dimensi)
Foto : Suaragresik.com |
Di
kalangan Wali Songo, Maulana Malik Ibrahim disebut-sebut sebagai wali
paling senior, alias wali pertama. Ada sejumlah versi tentang asal usul
Syekh Magribi, sebutan lain Sunan Gresik itu. Ada yang mengatakan ia
berasal dari Turki, Arab Saudi, dan Gujarat (India). Sumber lain
menyebutkan ia lahir di Campa (Kamboja).
Setelah cukup dewasa, Maulana Malik Ibrahim diminta ayahnya, Barebat Zainul Alam, agar merantau, berdakwah ke negeri selatan. Maka, bersama 40 anggota rombongan yang menyertainya, Malik mengarungi samudra berhari-hari. Mereka kemudian berlabuh di Sedayu, Gresik, pada 1380 M. Mengenai tahun ''pendaratan'' ini pun terdapat beberapa versi.
Buku pegangan juru kunci makam Maulana Malik Ibrahim, misalnya, mencantumkan tahun 1392. Beberapa naskah lain bahkan menyebut tahun 1404. Rombongan Malik kemudian menetap di Desa Leran, sekitar sembilan kilometer di barat kota Gresik. Ketika itu, Gresik berada di bawah Kerajaan Majapahit.
Dari sinilah Malik mulai meluncurkan dakwahnya, dengan gaya menjauhi konfrontasi. Sebagian besar masyarakat setempat ketika itu menganut Hindu, ''agama resmi'' Kerajaan Majapahit. Sunan melalukan sesuatu yang sangat sederhana: membuka warung. Ia menjual rupa-rupa makanan dengan harga murah.
Setelah cukup dewasa, Maulana Malik Ibrahim diminta ayahnya, Barebat Zainul Alam, agar merantau, berdakwah ke negeri selatan. Maka, bersama 40 anggota rombongan yang menyertainya, Malik mengarungi samudra berhari-hari. Mereka kemudian berlabuh di Sedayu, Gresik, pada 1380 M. Mengenai tahun ''pendaratan'' ini pun terdapat beberapa versi.
Buku pegangan juru kunci makam Maulana Malik Ibrahim, misalnya, mencantumkan tahun 1392. Beberapa naskah lain bahkan menyebut tahun 1404. Rombongan Malik kemudian menetap di Desa Leran, sekitar sembilan kilometer di barat kota Gresik. Ketika itu, Gresik berada di bawah Kerajaan Majapahit.
Dari sinilah Malik mulai meluncurkan dakwahnya, dengan gaya menjauhi konfrontasi. Sebagian besar masyarakat setempat ketika itu menganut Hindu, ''agama resmi'' Kerajaan Majapahit. Sunan melalukan sesuatu yang sangat sederhana: membuka warung. Ia menjual rupa-rupa makanan dengan harga murah.
Kisah selengkapnya klik di sini