VIDEO RANGKUMAN KEGIATAN ACARA HAFLAH AKHIRUSSANANAH MADRASAH KULIYYATUL ISLAMY ( MKI ) 2010
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Alloh SWT,dan terima kasih kami haturkan kepada yth. :
1. Bapak KH. Hasyim Muzadi
2. Pengasuh MKI Bapak KH. Ahmad Zabidi,BA
3. Segenap Panitia Haflah MKI 2010
4. Pengurus dan Ustadz-Ustadzah MKI
5. Wali santri & santri MKI
6. Para tamu Undangan
7. Warga masyarakat Jonggrangan-Jumeneng Lor
8. Pemuda-Pemudi Jonggrangan-Jumeneng Lor
9. Warga NU,Anshor,Fatayat & Banser
10. Instansi Pemerintahan
11. Para donatur
12. dan seluruh pihak yang terlibat dalam acara ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
PETA LOKASI MASJID AGUNG JAWA TENGAH, SEMARANG
Lihat Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang di peta yang lebih besar
Alamat : Jl. Gajah Raya No. 128 Sambirejo, Gayamsari, Semarang, Indonesia.
Petunjuk Penggunaan Peta :
+ = Zoom in
- = Zoom out
^ = Geser/gulir ke atas
v = Geser/gulir ke bawah
> = Geser ke kanan
< = Geser ke kiri
atau klik kiri pada gambar tahan,…geser ke arah yang diinginkan.Mode Peta:
Klik ... !
- peta untuk tampilan peta
- sat untuk tampilan satelit
- med untuk tampilan medannya
- earth untuk tampilan 3D (tiga dimensi)
PETA LOKASI MASJID AGUNG DEMAK BESERTA MAKAM SULTAN FATAH AL-AKBAR
Lihat Masjid Agung Demak di peta yang lebih besar
Alamat : Jl. Sultan Fatah, Desa Kauman ,Demak Jawa Tengah.
Petunjuk Penggunaan Peta :
+ = Zoom in
- = Zoom out
^ = Geser/gulir ke atas
v = Geser/gulir ke bawah
> = Geser ke kanan
< = Geser ke kiri
atau klik kiri pada gambar tahan,…geser ke arah yang diinginkan.Mode Peta:
Klik ... !
- peta untuk tampilan peta
- sat untuk tampilan satelit
- med untuk tampilan medannya
- earth untuk tampilan 3D (tiga dimensi)
PETA LOKASI PUSKESMAS MLATI II CEBONGAN
Lihat PUSKESMAS MLATI CEBONGAN di peta yang lebih besar
Alamat : CEBONGAN, SUMBERADI, MLATI SLEMAN Kec. Mlati - Telp:0274-865909.
Petunjuk Penggunaan Peta :
+ = Zoom in
- = Zoom out
^ = Geser/gulir ke atas
v = Geser/gulir ke bawah
> = Geser ke kanan
< = Geser ke kiri
atau klik kiri pada gambar tahan,…geser ke arah yang diinginkan.Mode Peta:
Klik ... !
- peta untuk tampilan peta
- sat untuk tampilan satelit
- med untuk tampilan medannya
- earth untuk tampilan 3D (tiga dimensi)
BOLA DITENDANG NGAJIPUN HILANG
Ada sedikit kejutan yang berbeda pada acara akhirussanah Jam'iyyah Himmatul Muta'allimin yang di selenggarakan pada tanggal 08 Juni 2013 kemarin, dalam acara tersebut disajikan pementasan drama oleh para santri beserta ustadznya.drama tersebut menyajikan cerita berjudul " Bola Ditendang Ngajipun Hilang ".Drama tersebut mengisahkan cerita situasi kondisi santri di masyarakat khususnya di Madrasah Kuliyatul Islamy Jonggrangan terkini yang kebanyakan santrinya enggan mengaji karena lebih menggandrungi bermain sepak bola.Ketika waktunya mengaji, kelas madrasah malah kosong disebabkan para santri lebih cenderung memilih bermain sepak bola ketimbang mengaji. Hal ini sangat umum terjadi di kalangan masyarakat kita.
Melalui pementasan drama tersebut disampaikanlah solusi pemecahan masalah tersebut dengan cara membagi waktu antara mengaji dan bermain sepak bola.Caranya mengaji dahulu setelah itu baru bersama-sama bermain sepak bola,sehingga para santri bisa mendapat dua manfaat yaitu ilmu dan juga kebugaran serta kegembiraan.
Tidak jarang pula, pementasan drama pada acara akhirussanah JHM tersebut mendapat reaksi gelak tawa dari para hadirin melihat akting dari para santri yang lucu imut lebih-lebih akting ustadzahnya.Namun yang terpenting pesan yang baik bisa tersampaikan.Dengan adanya pementasan drama tersebut diharapkan menjadi wadah para santri untuk belajar tampil berkreasi dan berekspresi secara positif.
25 NAMA NABI & RASUL YANG WAJIB DIKETAHUI
Sebagai seorang muslim kita wajib mengetahui nama para Nabi dan Rasul Alloh, berikut adalah nama 25 Nabi dan rasul yaitu :
1. Adam AS.
2. Idris AS.
3. Nuh AS.
4. Hud AS.
5. Soleh AS.
6. Ibrahim AS.
7. Luth AS.
8. Ismail AS.
9. Ishak AS.
10. Yakub AS.
11. Yusuf AS.
12. Ayub AS.
13. Sueb AS.
14. Musa AS.
15. Harun AS.
16. Zulkifli AS.
17. Daud AS.
18. Sulaiman AS.
19. Ilyas AS.
20. Ilyasa AS.
21. Yunus AS.
22. Zakaria AS.
23. Yahya AS.
24. Isa AS.
25. Muhammad SAW
Lima Nabi Alloh yang mendapat julukan atau gelar Ulul Azmi karena memiliki kesabaran yang tinggi atas tugas yang dibebankan Alloh kepada mereka yaitu :
1. Nuh AS.
2. Ibrahim AS.
3. Musa AS.
4. Isa AS.
5. Muhammad SAW
PENGUMUMAN RENCANA KEGIATAN ZIARAH MKI 2013
Diumumkan
kepada seluruh santri dan wali santri Madrasah Kuliyyatul Islamy
Jonggrangan,bahwa dalam rangka akhirussanah Madrasah Kuliyyatul Islamy
Jonggrangan tahun 2013, berdasarkan keputusan rapat panitia Ziarah MKI 2013 ,MKI akan mengadakan Ziarah bersama yang insya Alloh akan
dilaksanakan pada hari ahad, tanggal 16 Juni 2013 dengan rencana tujuan sebagai berikut :
1. Ziarah ke Kudus Jawa Tengah
2. Kadilangu Jawa Tengah
3. Demak Jawa Tengah
4. Berkunjung ke masjid Agung Semarang Jawa Tengah
Untuk
itu bagi santri dan atau wali santri yang telah terdaftar ikut berangkat ziarah dimohon
segera mengambil nomor kursi bis pada panitia pada hari Jum'at tanggal 14 Juni 2013 di sekretariat MKI pada jam 16.00 wib.Kemudian pada hari keberangkatan dimohon untuk berkumpul di depan Meubel Bashar Abadi Jumeneng Lor tepat jam 06.00 wib karena bis akan diberangkatkan pada jam 06.30 wib.
Demikian pengumuman ini kami sampaikan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh..
Jonggrangan, 08 Juni 2013
Hormat kami,
Panitia
Ziarah MKI 2013
PETA LOKASI MAKAM SUNAN BAYAT
View Lokasi Makam Sunan Bayat in a larger map
Alamat : Kecamatan Bayat ,Klaten, Jawa Tengah. (wilayah perbukitan Jabalkat )
Petunjuk Penggunaan Peta :
+ = Zoom in
- = Zoom out
^ = Geser/gulir ke atas
v = Geser/gulir ke bawah
> = Geser ke kanan
< = Geser ke kiri
atau klik kiri pada gambar tahan,…geser ke arah yang diinginkan.Mode Peta:
Klik ... !
- peta untuk tampilan peta
- sat untuk tampilan satelit
- med untuk tampilan medannya
- earth untuk tampilan 3D (tiga dimensi)
Keterangan :
Sunan Bayat merupakan tokoh Penyebar agama Islam di Jawa yang disebut-sebut dalam sejumlah babad serta cerita-cerita lisan. Ia terkait dengan sejarah Kota Semarang dan penyebaran awal agama Islam di Jawa, meskipun secara tradisional tidak termasuk sebagai Wali Sanga. Makamnya terletak di perbukitan ("Gunung Jabalkat") di wilayah Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah, dan masih ramai diziarahi orang hingga sekarang. Dari sana pula konon ia menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat wilayah Mataram. Tokoh ini dianggap hidup pada masa Kesultanan Demak (abad ke-16).
Terdapat paling tidak empat versi mengenai asal-usulnya, namun semua sepakat bahwa ia adalah putra dari Ki Ageng Pandan Arang, bupati pertama Semarang. Sepeninggal Ki Ageng Pandan Arang, putranya, Pangeran Mangkubumi, menggantikannya sebagai bupati Semarang kedua. Alkisah, ia menjalankan pemerintahan dengan baik dan selalu patuh dengan ajaran – ajaran Islam seperti halnya mendiang ayahnya. Namun lama-kelamaan terjadilah perubahan. Ia yang dulunya sangat baik itu menjadi semakin pudar. Tugas-tugas pemerintahan sering pula dilalaikan, begitu pula mengenai perawatan pondok-pondok pesantren dan tempat-tempat ibadah.
Sultan Demak Bintara, yang mengetahui hal ini, lalu mengutus Sunan Kalijaga dari Kadilangu, Demak, untuk menyadarkannya. Terdapat variasi cerita menurut beberapa babad tentang bagaimana Sunan Kalijaga menyadarkan sang bupati. Namun, pada akhirnya, sang bupati menyadari kelalaiannya, dan memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan duniawi dan menyerahkan kekuasaan Semarang kepada adiknya.
Pangeran Mangkubumi kemudian berpindah ke selatan (entah karena diperintah sultan Demak Bintara ataupun atas kemauan sendiri, sumber-sumber saling berbeda versi), didampingi isterinya, melalui daerah yang sekarang dinamakan Salatiga, Boyolali, Mojosongo, Sela Gringging dan Wedi, menurut suatu babad. Konon sang pangeran inilah yang memberi nama tempat-tempat itu). Ia lalu menetap di Tembayat, yang sekarang bernama Bayat, Klaten, dan menyiarkan Islam dari sana kepada para pertapa dan pendeta di sekitarnya. Karena kesaktiannya ia mampu meyakinkan mereka untuk memeluk agama Islam. Oleh karena itu ia disebut sebagai Sunan Tembayat atau Sunan Bayat.
Terdapat paling tidak empat versi mengenai asal-usulnya, namun semua sepakat bahwa ia adalah putra dari Ki Ageng Pandan Arang, bupati pertama Semarang. Sepeninggal Ki Ageng Pandan Arang, putranya, Pangeran Mangkubumi, menggantikannya sebagai bupati Semarang kedua. Alkisah, ia menjalankan pemerintahan dengan baik dan selalu patuh dengan ajaran – ajaran Islam seperti halnya mendiang ayahnya. Namun lama-kelamaan terjadilah perubahan. Ia yang dulunya sangat baik itu menjadi semakin pudar. Tugas-tugas pemerintahan sering pula dilalaikan, begitu pula mengenai perawatan pondok-pondok pesantren dan tempat-tempat ibadah.
Sultan Demak Bintara, yang mengetahui hal ini, lalu mengutus Sunan Kalijaga dari Kadilangu, Demak, untuk menyadarkannya. Terdapat variasi cerita menurut beberapa babad tentang bagaimana Sunan Kalijaga menyadarkan sang bupati. Namun, pada akhirnya, sang bupati menyadari kelalaiannya, dan memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan duniawi dan menyerahkan kekuasaan Semarang kepada adiknya.
Pangeran Mangkubumi kemudian berpindah ke selatan (entah karena diperintah sultan Demak Bintara ataupun atas kemauan sendiri, sumber-sumber saling berbeda versi), didampingi isterinya, melalui daerah yang sekarang dinamakan Salatiga, Boyolali, Mojosongo, Sela Gringging dan Wedi, menurut suatu babad. Konon sang pangeran inilah yang memberi nama tempat-tempat itu). Ia lalu menetap di Tembayat, yang sekarang bernama Bayat, Klaten, dan menyiarkan Islam dari sana kepada para pertapa dan pendeta di sekitarnya. Karena kesaktiannya ia mampu meyakinkan mereka untuk memeluk agama Islam. Oleh karena itu ia disebut sebagai Sunan Tembayat atau Sunan Bayat.
<< DAFTAR LOKASI ZIARAH WALISONGO
PETA LOKASI MASJID AGUNG KRATON YOGYAKARTA
Lihat Masjid Agung Kraton Yogakarta di peta yang lebih besar
Alamat : Kauman, Gondomanan,Yogyakarta, Indonesia.( Sebelah barat alut/alun-alun utara)
Petunjuk Penggunaan Peta :
+ = Zoom in
- = Zoom out
^ = Geser/gulir ke atas
v = Geser/gulir ke bawah
> = Geser ke kanan
< = Geser ke kiri
atau klik kiri pada gambar tahan,…geser ke arah yang diinginkan.
Mode Peta:
Klik ... !
Mode Peta:
Klik ... !
- peta untuk tampilan peta
- sat untuk tampilan satelit
- med untuk tampilan medannya
- earth untuk tampulan 3D (tiga dimensi)
PETA LOKASI MASJID TUA KOTA GEDE YOGYAKARTA
Lihat Lokasi Masjid Kota Gede Yogyakarta di peta yang lebih besar
Alamat : Jl. Watu Gilang, Kotagede, Yogyakarta, Indonesia.
Petunjuk Penggunaan Peta :
+ = Zoom in
- = Zoom out
^ = Geser/gulir ke atas
v = Geser/gulir ke bawah
> = Geser ke kanan
< = Geser ke kiri
atau klik kiri pada gambar tahan,…geser ke arah yang diinginkan.
Mode Peta:
Klik ... !
Mode Peta:
Klik ... !
- peta untuk tampilan peta
- sat untuk tampilan satelit
- med untuk tampilan medannya
- earth untuk tampulan 3D (tiga dimensi)
CONTOH FORM/FORMULIR/TABEL PENILAIAN PELAJARAN IQRO
Berikut adalah contoh gambar form/formulir/tabel untuk penilaian pelajaran iqro , silahkan klik pada gambar untuk memperbesar !
CONTOH FORMULIR / TABEL PENILAIAN FASHOLATAN
Berikut adalah contoh gambar form/formulir/tabel untuk penilaian pelajaran fasholatan, silahkan klik pada gambar untuk memperbesar !
PETA Lokasi Makam Syech Jumadil Kubro di Bukit Turgo Merapi
Lihat Lokasi Makam Syech Jumadil Kubro di Bukit Turgo di peta yang lebih besar
Alamat : Bukit Turgo sebelah barat, desa Turgo, Sleman, Yogyakarta.
Petunjuk Penggunaan Peta :
+ = Zoom in
- = Zoom out
^ = Geser/gulir ke atas
v = Geser/gulir ke bawah
> = Geser ke kanan
< = Geser ke kiri
atau klik kiri pada gambar tahan,…geser ke arah yang diinginkan.Mode Peta:
Klik ... !
- peta untuk tampilan peta
- sat untuk tampilan satelit
- med untuk tampilan medannya
- earth untuk tampilan 3D (tiga dimensi)
PETA LOKASI MAKAM SUNAN MURIA
Lihat Lokasi Makam Sunan Muria di peta yang lebih besar
Alamat : Desa Colo, kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Propinsi Jawa Tengah.
Petunjuk Penggunaan Peta :
+ = Zoom in
- = Zoom out
^ = Geser/gulir ke atas
v = Geser/gulir ke bawah
> = Geser ke kanan
< = Geser ke kiri
atau klik kiri pada gambar tahan,…geser ke arah yang diinginkan.Mode Peta:
Klik ... !
- peta untuk tampilan peta
- sat untuk tampilan satelit
- med untuk tampilan medannya
- earth untuk tampilan 3D (tiga dimensi)
Beliau/Sunan Muria
adalah putra Sunan Kalijaga dengan Dewi Saroh. Nama aslinya Raden Umar
Said. Seperti ayahnya, dalam berdakwah beliau menggunakan cara halus,
ibarat mengambil ikan tidak sampai mengeruhkan airnya. Itulah cara yang
ditempuh untuk menyiarkan agama Islam di sekitar Gunung Muria. Tempat
tinggal beliau di gunung Muria yang salah satu puncaknya bernama Colo.
Letaknya di sebelah utara kota Kudus. Menurut Solichim Salam, sasaran
dakwah beliau adalah para pedagang, nelayan, pelaut dan rakyat jelata.
Beliaulah satu-satunya wali yang tetap mempertahankan kesenian gamelan
dan wayang sebagai alat dakwah untuk menyampaikan Islam. Dan beliau pula
yang menciptakan tembang Sinom dan Kinanti...
Kisah selengkapnya klik di sini.
<< DAFTAR LOKASI ZIARAH WALISONGO
Kisah selengkapnya klik di sini.
<< DAFTAR LOKASI ZIARAH WALISONGO
Pengertian Madrasah Diniyah
Sejarah Islam di Indonesia
memperlihatkan bahwa pendidikan keagamaan di sini tumbuh dan berkembang seiring
dengan dinamika kehidupan masyarakat Muslim. Selama kurun waktu yang panjang,
pendidikan keagamaan Islam berjalan secara tradisi, berupa pengajian al-Qur’an
dan pengajian kitab, dengan metode yang dikenalkan (terutama di Jawa) dengan
nama sorogan, bandongan dan halaqah. Tempat belajar yang digunakan umumnya
adalah ruang-ruang masjid atau tempat-tempat shalat “umum” yang dalam istilah
setempat disebut: surau, dayah, meunasah, langgar, rangkang, atau mungkin nama
lainnya.
Perubahan kelembagaan paling penting
terjadi setelah berkembangnya sistem klasikal, yang awalnya diperkenalkan oleh
pemerintah kolonial melalui sekolah-sekolah umum yang didirikannya di berbagai
wilayah Nusantara. Di Sumatera Barat pendidikan keagamaan klasikal itu
dilaporkan dipelopori oleh Zainuddin Labai el-Junusi (1890-1924), yang pada
tahun 1915 mendirikan sekolah agama sore yang diberi nama “Madrasah Diniyah”
(Diniyah School, al-Madrasah al-Diniyah) (Noer 1991:49; Steenbrink 1986:44).
Sistem klasikal seperti rintisan Zainuddin berkembang pula di wilayah Nusantara
lainnya, terutama yang mayoritas penduduknya Muslim. Di kemudian hari
lembaga-lembaga pendidikan keagamaan itulah yang menjadi cikal bakal dari
madrasah-madrasah formal yang berada pada jalur sekolah sekarang. Meskipun
sulit untuk memastikan kapan madrasah didirikan dan madrasah mana yang pertama
kali berdiri, namun Departemen Agama (dahulu Kementerian Agama) mengakui bahwa
setelah Indonesia merdeka sebagian besar sekolah agama berpola madrasah
diniyahlah yang berkembang menjadi mad-rasah-madrasah formal (Asrohah 1999:193).
Dengan perubahan tersebut berubah pula status kelembagaannya, dari jalur “luar
sekolah” yang dikelola penuh oleh masyarakat menjadi “sekolah” di bawah
pembinaan Departemen Agama.
Meskipun demikian tercatat masih
banyak pula madrasah diniyah yang mempertahankan ciri khasnya yang semula,
meskipun dengan status sebagai pendidikan keagamaan luar sekolah. Pada masa
yang lebih kemudian, mengacu pada Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 1964,
tumbuh pula madrasah-madrasah diniyah tipe baru, sebagai pendidikan tambahan
berjenjang bagi murid-murid sekolah umum. Madrasah diniyah itu diatur mengikuti
tingkat-tingkat pendi-dikan sekolah umum, yaitu Madrasah Diniyah Awwaliyah
untuk murid Sekolah Dasar, Wustha untuk murid Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama,
dan ‘Ulya untuk murid Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Madrasah diniyah dalam hal
itu dipandang sebagai lembaga pendidikan keagamaan klasikal jalur luar sekolah
bagi murid-murid sekolah umum. Data EMIS (yang harus diperlakukan sebagai data
sementara karena ketepatan-nya dapat dipersoalkan) mencatat jumlah madrasah
diniyah di Indonesia pada tahun ajaran 2005/2006 seluruhnya 15.579 buah dengan
jumlah murid 1.750.010 orang.
Berdasarkan Undang-undang Pendidikan
dan Peraturan Pemerintah. Madrasah Diniyah adalah bagian terpadu dari
pendidikan nasional untuk memenuhi hasrat masyarakat tentang pendidikan agama.
Madrasah Diniyah termasuk ke dalam pendidikan yang dilembagakan dan bertujuan
untuk mempersiapkan peserta didik dalam penguasaan terhadap pengetahuan agama
Islam.
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang ditindaklanjuti dengan disyahkannya PP No. 55 Tahun
2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan memang menjadi babak baru bagi
dunia pendidikan agama dan keagamaan di Indonesia. Karena itu berarti negara
telah menyadari keanekaragaman model dan bentuk pendidikan yang ada di bumi
nusantara ini.
Keberadaan peraturan perundangan
tersebut seolah menjadi ”tongkat penopang” bagi madrasah diniyah yang sedang
mengalami krisis identitas. Karena selama ini, penyelenggaraan pendidikan
diniyah ini tidak banyak diketahui bagaimana pola pengelolaannya. Tapi
karakteristiknya yang khas menjadikan pendidikan ini layak untuk dimunculkan
dan dipertahankan eksistensinya.
Secara umum, setidaknya sudah ada
beberapa karakteristik pendidikan diniyah di bumi nusantara ini. Pertama,
Pendidikan Diniyah Takmiliyah (suplemen) yang berada di tengah masyarakat dan
tidak berada dalam lingkaran pengaruh pondok pesantren. Pendidikan diniyah
jenis ini betul-betul merupakan kreasi dan swadaya masyarakat, yang
diperuntukkan bagi anak-anak yang menginginkan pengetahuan agama di luar jalur
sekolah formal. Kedua, pendidikan diniyah yang berada dalam lingkaran pondok
pesantren tertentu, dan bahkan menjadi urat nadi kegiatan pondok pesantren.
Ketiga, pendidikan keagamaan yang diselenggarakan sebagai pelengkap (komplemen)
pada pendidikan formal di pagi hari. Keempat, pendidikan diniyah yang
diselenggarakan di luar pondok pesantren tapi diselenggarakan secara formal di
pagi hari, sebagaimana layaknya sekolah formal.
Ciri-ciri Madrasah Diniyah
Dengan meninjau secara pertumbuhan
dan banyaknya aktifitas yang diselenggarakan sub-sistem Madrasah Diniyah, maka
dapat dikatakan ciri-ciri ekstrakurikuler Madrasah Diniyah adalah sebagai
berikut:
- Madrasah Diniyah merupakan pelengkap dari pendidikan formal.
- Madrasah Diniyah merupakan spesifikasi sesuai dengan kebutuhan dan tidak memerlukan syarat yang ketat serta dapat diselenggarakan dimana saja.
- Madrasah Diniyah tidak dibagi atas jenjang atau kelas-kelas secara ketat.
- Madrasah Diniyah dalam materinya bersifat praktis dan khusus.
- Madrasah Diniyah waktunya relatif singkat, dan warga didiknya tidak harus sama.
- Madrasah Diniyah mempunyai metode pengajaran yang bermacammacam.
Kurikulum yang digunakan Madrasah
Diniyah
Berdasarkan Undang-undang Pendidikan
dna Peraturan pemerintah no 73 tahun 1991 pada pasal 1 ayat 1 disebutkan
“Penyelenggaraan pendidikan diluar sekolah boleh dilembagakan dan boleh tidak
dilembagakan”. Dengan jenis “pendidikan Umum” (psl 3. ayat.1). sedangkan
kurikulum dapat tertulis dan tertulis (pasl. 12 ayat 2). Bahwa Madrasah DIniyah
adalah bagian terpadu dari system pendidikan nasional yang diselenggarakan pada
jalur pendidikan luar sekolah untuk memenuhi hasrat masyarakat tentang pendidikan
agama. Madarsah Diniyah termasuk kelompok pendidikan keagamaan jalur luar
sekolah yang dilembagakan dan bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik
menguasai pengetahuan agama Islam, yang dibina oleh Menteri Agama (PP 73, Pasal
22 ayat 3). Oleh karena itu, maka Menteri Agama d/h Direktorat Jenderal
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam menetapkan Kurikulum Madrasah Diniyah dalam
rangka membantu masyarakat mencapai tujuan pendidikan yang terarah, sistematis
dan terstruktur. Meskipun demikian, masyarakat tetap memiliki keleluasaan unutk
mengembangkan isi pendidikan, pendekatan dan muatan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan dan leingkungan madrasah.
Madrasah diniyah mempunyai tiga
tingkatan yakni : Diniyah Awaliyah, Diniyah Wustha dan Diniyah Ulya. Madrasah
DIniah Awaliyah berlangsung 4 tahun (4 tingkatan), dan Wustha 2 tahun (2
tingkatan). Input Siswa Madrasah Diniyah Awaliyah diasumsikan adalah siswa yang
belakar pada sekolah Dasar dan SMP/SMU.
Sebagai bagian dari pendidikan luar
sekolah, Madrasah Diniyah bertujuan :
- Melayani warga belajar dapat tumbuh dan berkembangn sedini mungkin dan sepanjang hayatnya guna meningkatkan martabat dan mutu kehidupanya.
- Membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang diperluakan untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah atau melanjutkan ketingkat dan /atau jenjang yang lebih tinggi, dan
- Memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan sekolah (TP 73 Pasal.2 ayat 2 s.d 3).
Untuk menumbuh kembangkan ciri
madrasah sebagai satuan pendidikan yang bernapaskan Islam, amka tujuan madrasah
diniyah dilengkapi dengan “memberikan bekla kemampuan dasar dan keterampilan
dibidang agama Islam untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi muslim,
anggota masyarakat dan warga Negara”. Dalam program pengajaran ada bebarapa
bidang studi yang diajarkan seperti Qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih,
Sejarah Kebudayaan Islam, Bahasa Arab, dan Praktek Ibadah.
Dalam pelajaran Qur’an-Hadits santri
diarahkan kepada pemahaman dan penghayatan santri tentang isi yang terkandung
dalam qur’an dan hadits. Mata pelajaran aqidah akhlak berfumgsi untuk
memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada santri agar meneladani kepribadian
nabi Muhammad SAW, sebagai Rasul dan hamba Allah, meyakini dan menjadikan Rukun
Iman sebagai pedoman berhubungan dengan Tuhannya, sesame manusia dengan alam
sekitar, Mata pelajaran Fiqih diarahkan untuk mendorong, membimbing,
mengembangkan dan membina santri untuk mengetahui memahami dan menghayati syariat
Islam. Sejarah Kebudayaan Islam merupakan mata pelajaran yang diharapkan dapat
memperkaya pengalaman santri dengan keteladanan dari Nabi Muhammad SAW dan
sahabat dan tokoh Islam. Bahasa Arab sangat penting untuk penunjang pemahaman
santri terhadap ajaran agama Islam, mengembangkan ilmu pengetahuan Islam dan
hubungan antar bangsa degan pendekatan komunikatif. Dan praktek ibadah
bertujuan melaksanakan ibadah dan syariat agama Islam.
Kurikulum Madrasah Diniyah pada
dasarnya bersifat fleksibel dan akomodatif. Oleh karena itu, pengembangannya
dapat dilakukan oleh Departemen Agama Pusat Kantor Wilayat/Depag Propinsi dan
Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kotamadya atau oleh pengelola kegiatan
pendidikan sendiri. Prinsip pokok untuk mengembangkan tersebut ialah tidak
menyalahi aturan perundang-undangan yang berlaku tentang pendidikan secara
umum, peraturan pemerintah, keputusan Menteri Agama dan kebijakan lainnya yang
berkaitan dengan penyelenggaraan madrasah diniyah.
CONTOH BENTUK UNDANGAN RAPAT MADRASAH
Gambar di samping adalah contoh bentuk undangan untuk suatu acara khususnya acara rapat madrasah,silahkan klik pada gambar untuk memperbesar!
<< CONTOH SURAT
PETA LOKASI KANTOR KECAMATAN MLATI WILAYAH KABUPATEN SLEMAN
Lihat Kantor Kecamatan Mlati di peta yang lebih besar
Petunjuk Penggunaan Peta :
+ = Zoom in
- = Zoom out
^ = Geser/gulir ke atas
v = Geser/gulir ke bawah
> = Geser ke kanan
< = Geser ke kiri
atau klik kiri pada gambar tahan,…geser ke arah yang diinginkan.Mode Peta:
Klik ... !
- peta untuk tampilan peta
- sat untuk tampilan satelit
- med untuk tampilan medannya
- earth untuk tampilan 3D (tiga dimensi)
PETA LOKASI KANTOR KELURAHAN SUMBERADI
Lihat Kantor Kelurahan Sumberadi di peta yang lebih besar
Alamat : Jl. Letkol Subadri, Sumberadi, kec. Mlati, kab. Sleman , D.I. Yogyakarta.
Petunjuk Penggunaan Peta :
+ = Zoom in
- = Zoom out
^ = Geser/gulir ke atas
v = Geser/gulir ke bawah
> = Geser ke kanan
< = Geser ke kiri
atau klik kiri pada gambar tahan,…geser ke arah yang diinginkan.Mode Peta:
Klik ... !
- peta untuk tampilan peta
- sat untuk tampilan satelit
- med untuk tampilan medannya
- earth untuk tampilan 3D (tiga dimensi)
Contoh Naskah Pidato KETUA PANITIA Maulid Nabi Muhammad SAW
Yang
terhormat Bapak ….,
Ibu-ibu, Bapak-bapak, hadirin dan hadirat,
Para remaja yang berbahagia,
Ibu-ibu, Bapak-bapak, hadirin dan hadirat,
Para remaja yang berbahagia,
Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bismilahirrahmanirrahim, alhadulillahirabbil ‘aalamin, marilah kita brsama2 bersyukur ke hadirat Allah SWT, atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya kpd kita semua, sehingga hingga detik ini kita masih diberi kesempatan yang baik untuk memperingati “Maulid Nabi” Muhammad SAW junjungan kita.
Yang kedua
salam dan shalawat juga kita panjatkan kepada Nabi Besar kita Muhammad SAW,
semoga beliau senantiasa di tempatkan oleh Allah di sisi-Nya sebagai umat yang
memperoleh derajat yang paling tinggi di akhirat. Amin !
Hadirin yang
mulia, sebagai umat Islam kita wajib menjunjung nilai-nilai agama kita, yakni
nilai-nilai yang ada pada kaidah Al Qur’an dan hadits. Pada malam yang
berbahagia ini, kita mencoba menggali nilai-nilai agama Islam lebih jauh lagi,
khususnya yang berkaitan dengan sejarah lahirnya Nabi Besar kita Muhammad SAW.
Saya yakin
bahwa kelahiran Nabi Muhammad di
dunia ini merupakan salah satu petunjuk bagi kita untuk lebih meningkatkan
ketakwaan kita kepada Allah SWT. Untuk itu tepatlah jika pada malam hari ini
kita mengkaji lebih jauh tentang Nabi Muhammad sebagai Nabi akhir zaman,
yang sekaligus menjadi panutan dalam memperaktekkan setiap petunjuk-petunjuknya
dalam menjalani kehidupan ini hingga di akhirat nanti.
Atas nama
Ketua Panitia, sekali lagi kami menyampaikan selamat datang kepada hadirin,
sekaligus selamat mendengarkan ceramah agama tentang Maulid Nabi Muhammad SAW,
yang Insya Allah akan segera disampaikan oleh yang terhormat Al Ustad Bapak
Kyai… Terima kasih kami sampaikan pula kepada beliau yang terhormat Bapak Kyai
H. … yang malam ini berkenan hadir untuk memberikan siraman rohani kepada kami
semua.
Akhirul
kalam, wabillahi taufiq wal hidayah.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.